KODEMIMPI - Para pejabat AS menyebut, Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan mendesak Presiden RI Joko Widodo untuk mengambil peran yang lebih besar dalam menyelesaikan konflik Israel-Hamas ketika keduanya bertemu di Gedung Putih pada hari ini, Senin (13/11/2023).
"Saya rasa akan sangat penting untuk mendengar perspektif dari Indonesia, mengenai konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah," kata seorang pejabat senior pemerintahan AS dalam sebuah panggilan telepon dengan para wartawan pada Minggu (12/11/2023).
"Saya pikir Presiden akan berharap Indonesia dapat memainkan peran yang lebih besar dalam upaya kita mencapai tujuan ke sana," tambah pejabat itu,
Dikatakan, hal ini akan mencakup "masalah gencatan senjata" dan juga tujuan-tujuan jangka panjang seperti solusi dua negara setelah perang dan membangun kembali Jalur Gaza yang hancur.
"Biden akan mendengarkan dengan seksama apa yang didengar oleh Presiden Jokowi dalam KTT bersama para pemimpin Arab dan Muslim di Arab Saudi pada Sabtu (11/11/2023)," ucap pejabat AS itu.
Untuk diketahui, para pemimpin negara yang hadir dalam KTT OKI di Riyadh mengutuk tindakan Israel di Gaza.
Pejabat AS tersebut mengatakan, bahwa Indonesia memainkan peran global yang semakin penting, yang baru-baru ini ditunjukkannya dengan terlibat dalam upaya-upaya untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina.
Indonesia pekan lalu membantah tuduhan Israel bahwa sebuah rumah sakit yang dibangun di Gaza dengan menggunakan dana bantuan dari Indonesia berada di atas jaringan terowongan Hamas.
Seorang pejabat AS lainnya mengatakan, Presiden Biden dan Jokowi juga akan fokus untuk memperdalam hubungan dengan memperhatikan China, dengan mengumumkan sebuah "kemitraan strategis yang komprehensif", yang merupakan tingkat kemitraan tertinggi di Indonesia.
Biden meluncurkan peningkatan hubungan yang serupa dengan Vietnam dalam kunjungannya ke Hanoi pada September lalu, sebagai bagian dari upaya Washington untuk memperkuat jaringan sekutunya di Asia dan Pasifik.
Indonesia, seperti banyak negara berkembang lainnya, telah menerima investasi dan pinjaman besar-besaran dari China, terutama untuk proyek-proyek infrastruktur.
"Kedua pemimpin juga akan membahas kerja sama mengenai mineral-mineral penting untuk baterai kendaraan listrik dan teknologi energi bersih lainnya," kata kedua pejabat tersebut.